Secara sederhana perbedaan lada perdu dengan lada panjat adalah; Lada panjat memiliki sifat dasar memanjat atau merambat. Teknik budidaya lada panjat yang biasa dipraktekkan adalah teknik budidaya dengan menggunakan tiang panjat.
Sementara lada perdu tidak membutuhkan tiang panjat, sehingga teknik budidayanya jauh lebih praktis, efesien, ekonomis dan ekologis.
Selain itu jarak tanam lada perdu juga bisa lebih rapat 1x2 m, sementara lada panjat membutuhkan jarak tanam minimal 2x2 meter.
Dapat dipahami budidaya lada perdu jauh lebih efesien apabila dibandingkan dengan budidaya lada panjat. Berikut beberapa poin keuntungan budidaya lada perdu:
- Bahan tanam bibit lada perdu banyak tersedia.
- Budidaya lada perdu tidak membutuhkan tiang panjat, sehingga jauh lebih ekonomis sebab Anda tidak butuh biaya untuk membuat tiang panjat.
- Populasi tanaman lada perdu per satuan luas lahan lebih banyak, artinya lebih efesien dan tidak boros tempat.
- Berumur genjah (mampu berbuah setelah satu tahun di tanam di kebun)
- Pemeliharaan dan pemungutan bibit lada perdu lebih mudah apabila dibandingkan dengan pemeliharaan dan pemugutan bibit lada biasa.
- Pemanenan lada perdu tidak butuh menggunakan tangga sebab ketinggian maksimal lada perdu berkisar 90 cm – 120 cm.
- Budidaya lada perdu tidak membutuhkan tindakan agronomik pemangkasan dan pengikatan sulur, sebagaimana yang biasa dilakukan untuk budidaya lada panjat.
- Memiliki peluang untuk dikembangkan sebagai tanaman sela (intercrop) dan tanaman pekarangan.
- Budidaya lada perdu juga bisa menggunakan pot atau polybag sehingga memungkinkan untuk dijadikan sebagai tanaman hiasan alternatif.
- Lada perdu memiliki nilai estetika tersendiri apabila ditanam di areal pekarangan sekitar rumah, mengingat bentuk yang unik dan indah.
- Memungkinkan dilaksanakannya mekanisasi dalam budidaya
- Bermanfaat bagi kegiatan penelitian, misalnya; persilangan atau hibridasi
Percobaan yang dilakukan oleh Sub-balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat selama lima tahun menunjukkan bahwa lada perdu dapat memberikan produksi rata-rata 20 g pohon pada umur 2 tahun, dan 500g/pohon pada umur 3 tahun.
Apabila penanaman dilakukan dengan jarak tanam 1m x 2 m, populasi tanaman ± 4.500 pohon/ha, dan perkiraan lahan produktif 90% maka pada umur 2 tahun mencapai 2.250 kg/ha.
Ditinjau dari aspek keuntungannya, dengan luasan dan teknologi yang sama usaha tani lada perdu lebih menguntungkan dibandingkan usaha tani lada panjat. Bagaimana Anda tertarik untuk mencobanya?
Demikianlah artikel tentang Perbedaan Lada Perdu Dengan Lada Panjat baca juga postingan pada kategori Lada Perdu lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.