Sulitkah ternak kelinci potong? Jika berkunjung ke Kota Bandung terutama ke kawasan Lembang dan sekitarnya, selain disambut oleh cuaca dingin, kita pun akan banyak melihat para pedagang kelinci.
Biasanya selain menjual kelinci untuk dipelihara, para pedagang di sana pun menjual sate kelinci sebagai hidangan utama bagi para wisatawan.
Mungkin bagi sebagian masyarakat Indonesia, kelinci lebih sering dianggap sebagai hewan peliharaan lucu dan menggemaskan yang dapat memeriahkan suasana di rumah. Tak banyak orang yang mengonsumsi daging kelinci, layaknya mengonsumsi daging ayam atau sapi.
cara budidaya kelinci cara usaha TERNAK KELINCI POTONG harga kelinci potong kalkulasi TERNAK KELINCI POTONG kandang kelinci pedaging omset ternak kelinci pemasaran ternak kelinci pengepul kelinci pedaging resiko TERNAK KELINCI POTONG ternak kelinci tanpa ngarit
Seperti yang kita temui di kawasan Bandung tersebut, kebanyakan pedagang menjual sate kelinci dari kelinci yang memang sudah tua. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan animo masyarakat akan konsumsi daging kelinci, ternak kelinci potong pun menjadi salah satu peluang usaha yang patut dilirik.
Cara Mudah Untuk Ternak Kelinci Potong
Para peternak kelinci potong biasanya menggunakan kelinci jenis kelinci anggora, silangan, rex atau lokal. Namun, ada juga kelinci yang jarang digunakan oleh peternak kelinci potong yaitu jenis Flemish giant dan jenis New Zealand.
Hal ini dikarenakan, kedua jenis kelinci tersebut walaupun memiliki badan yang bongsor dengan berat rata-rata di atas 4 kg tetapi harga beli indukannya cukup mahal yaitu sekitar Rp.400.000- Rp.750.000 per ekornya.
Ketika para peternak akan menjual kembali kelinci tersebut sebagai kelinci potong, harga jualnya menurun drastis yaitu Rp.18.000 - Rp.20.000 saja per ekornya. Karena itu para peternak lebih menyukai kelinci Flemish Giant atau New Zealand untuk dijadikan kelinci hias daripada kelinci potong.
Jika kita memulai usaha ternak kelinci ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar usaha kita ini berhasil dengan baik. Hal tersebut ialah:
Pemilihan bibit kelinci
Sebelum memulai untuk beternak, tentu saja kita harus memilih bibit yang unggul agar dihasilkan kelinci-kelinci yang baik, sehat dan kaya daging. Adapun beberapa ciri fisik dari kelinci yang bagus dijadikan bibit ialah sebagai berikut:
- Memiliki bulu yang halus dan mengkilap juga tidak rontok.
- Fisik kelinci tegap, dan memiiliki gerakan yang gesit yang menandakan kelinci tersebut sehat.
- Memiliki nafsu makan yang baik.
- Jika diperhatikan, pandangan mata kelinci tersebut tampak tajam.
- Bagian anus atau saluran kencing kelinci bibit tersebut tidak kotor dan basah.
- Bentuk ekornya naik, dan mengikuti arus tulang punggungnya.
Selain ciri-ciri di atas, kita pun harus memprhatikan usia kelinci yang akan dijadikan indukan. Indukan kelinci yang baik biasanya yang berumur 8 bulan. Hal ini karena pada usia tersebut, kelinci tersebut masih memiliki produktivitas yang baik untuk berkembang biak.
Hindari memilih kelinci yang berumur di atas 2,5 tahun, karena pada usia tersebut produktivitas untuk berkembang biak sudah menurun, dan biasanya kemungkinan besar kelinci tersebut sudah tidak bisa beranak lagi. Kelinci yang baik biasanya mampu melahirkan sekitar 6-10 ekor anak tiap 4 minggu sekali (1 bulan).
Di awal disebutkan bahwa kelinci jenis New Zealand dan Flemish Giant biasanya lebih sering digunakan untuk ternak kelinci hias.
Namun jika kita ingin memiliki ternakan kelinci dengan bobot daging yang banyak, kita pun bisa memilih untuk merogoh kocek lebih dalam terlebih dahulu, dengan membeli indukan kelinci jenis tersebut.
Karena bagaimanapun bobot daging yang dihasilkan kelinci jenis New Zealand dan Flemish Giant lebih berat dibandingkan kelinci lokal. Apalagi memulai beternak kelinci dengan indukan kedua jenis kelinci ini juga membuka peluang usaha baru, selain ternak kelinci potong yaitu ternak kelinci hias.
Pengelolaan Modal
Dalam memulai bisnis tentunya kita tak dapat lepas dari yang namanya modal. Pengelolaan
modal yang baik akan menjadi awal yang baik untuk usaha ke depannya.
Karena itu bagi para peternak kelinci pemula, kalkulasikan seluruh modal yang diperlukan untuk beternak. Dari mulai pembelian bibit sampai pengadaan kandang dan pakan ternak.
Dalam memulai usaha beternak, kandang merupakan syarat mutlak yang harus ada selain hewan ternak itu sendiri. Dalam pembuatan kandang, kita harus pandai-pandai membuat perhitungan berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam mengadakan bahan-bahan.
Tentu saja kita harus menganggarkan juga biaya tak terduga, agar semua usaha berjalan dengan baik dan lancar.
Teknik Mengembangbiakan Kelinci
Kelinci beranak pinak tentunya menjadi hal yang ditunggu-tunggu dalam usaha ternak kelinci ini. Karena itu teknik mengembangbiakan kelinci patut diketahui oleh peternak.
Kelinci biasanya sudah siap kawin pada usia 3 bulan ke atas. Adapun ciri dari kelinci betina yang siap kawin bisa dilihat dari alat reproduksinya yang menjadi berwarna merah tua. Setelah melihat ciri tersebut, maka kelinci betina yang siap kawin tersebut dimasukan ke dalam kandang seekor kelinci jantan.
Biasanya proses perkawina terjadi dalam waktu yang singkat yaitu sekitar 1 menit. Proses perkawinan yang berhasil ditandai dengan tubuh kelinci jantan yang merebah.
Jika ingin melihat proses perkawinan tersebut berhasil atau tidak, kita dapat melakukan cara yaitu dengan mengawinkan kembali kelinci betina dan jantan tersebut seminggu kemudian, apabila tidak terjadi perkawinan artinya perkawinan sebelumnya telah berhasil.
Dalam satu hari seekor kelinci jantan dapat kawin dengan 4-10 ekor kelinci betina. Rentang waktu yang dibutuhkan ialah 2 jam sekali secara bergantian. Bila kita ingin mendapatkan bibit unggul, idealnya satu kelinci jantan mengawini 4 ekor betina dalam waktu satu hari.
Kelinci betina yang telah dikawinkan, kemudian langsung dipisahkan dari kelinci jantan untuk menunggu proses beranak. Setelah satu bulan, kelinci betina akan beranak. Biasanya satu ekor kelinci betina dapat melahirkan anak sebanyak 4-8 ekor.
Untuk membuat kemungkinan beranak lebih banyak (lebih dari 5 ekor) kita bisa mengawinkan seekor betina sebanyak 2 sampai 3 kali, dengan 1 sampai 3 ekor kelinci jantan.
Teknisnya ialah mengawinkan betina, kemudian mengistirahatkannya selama 15-30 menit, kemudian mengawinkannya lagi. Biasanya setelah perkawinan yang ketiga kelinci betina akan menolak untuk dikawinkan lagi.
Anak kelinci yang dihasilkan betina memiliki tingkat kematian sebesar 40%. Anak tersebut biasanya hanya akan meminum susu induknya saja hingga usianya mencapai dua minggu, kemudian setelah masuk usia 35 hari anak kelinci tersebut mulai disapih dan pada saat itu induknya sudah siap untuk dikawinkan lagi.
Untuk indukan yang berhasil melahirkan anak lebih dari 8 ekor, lebih baik anakan betinanya dijadikan kembali indukan. Hal ini agar produktivitas perkembangbiakan kelinci semakin meningkat dengan bertambahnya indukan betina baru.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha ternak kelinci potong. Walaupun ternak kelinci masih kalah peminatnya dari ternak ayam ataupun sapi, tetapi beternak kelinci tetap menjanjikan.
Apalagi jumlah produksi kelinci masih belum dapat memenuhi permintaan pasar. Selain itu kelinci dianggap memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan daging sapi atau daging ayam, maka ternak kelinci potong menjadi salah satu alternatif usaha yang cukup prospektif.
Hal Yang Sering Ditanyakan Terkait Kelinci Potong
Berapa lama masa panen kelinci?
Kelinci sudah bisa dipanen setelah dipelihara selama 2-3 bulan. Bobot kelinci panen rata-rata sekitar 2,2 kg per ekor.
Pada bobot tersebut, rasa daging kelinci sudah lezat dan teksturnya empuk. Kelinci yang terlalu muda atau terlalu tua akan menghasilkan daging yang kurang lezat.
Berapa harga kelinci potong?
Kisaran Harga Kelinci Pedaging. Paling mahal, kelinci pedaging dipatok dengan harga 750 ribu Rupiah, sedangkan paling murah sekitar 100 ribu Rupiah. Kelinci flamish giant dapat terjual dengan harga sampai 400 ribu Rupiah, sedangkan harga kelinci rex sekitar 150 ribu Rupiah.
Usaha ternak kelinci Apakah Menguntungkan?
Bagi pecinta hewan, beternak kelinci mampu memberi keuntungan dari dua sisi. Yang pertama sebagai alternatif pemasukan (keuangan), dan yang kedua mengembangkan hobi memelihara hewan.Kedua peluang tersebut tentu saja bisa dijalankan bersamaan dengan keuntungan berlipat.
Apa Makanan kelinci agar cepat besar?
Selain rumput, kelinci juga memakan biji-bijian di habitat aslinya. Agar kelinci cepat besar, beri makan biji-bijian yang mengandung nutrisi yang bagus untuk kelinci seperti biji bunga matahari, padi, kacang-kacangan, dan jagung.
Usia berapakah kelinci sudah bisa dijual?
Panen di usia yang tepat. Kelinci sudah bisa dipanen saat bobotnya sudah mencapai 2 – 3 kg dengan usia rata-rata 3,5 bulan. Di usia tersebut daging sudah bisa dimakan dengan kondisi kelinci sehat. Namun, bibit indukan yang akan dijual kembali sebaiknya sudah berusia 10 – 12 bulan.
Demikianlah artikel tentang
lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.