Budidaya kelinci. Anda tentu tahu hewan berbulu lembut yang lucu ini, bukan? Melihat hewan ini mungkin bagi sebagian orang akan terbayang santapan lezat sate kelinci.
Dagingnya yang lembut dan teksturnya yang legit membuat lidah Anda bergoyang tak akan berhenti menyantap nikmatnya sate kelinci. Namun, harga sate kelinci tidaklah murah bila dibandingkan dengan jenis sate lainnya.
Tingkat kelahiran kelinci yang tinggi bisa membuka peluang usaha budidaya kelinci. Manfaat yang bisa diambil dari kelinci adalah bulu dan daging yang hingga kini sangat laku di pasaran. Selain itu, kotoran kelinci pun bisa dijadikan pupuk.
Budidaya kelinci pedaging biasanya jenis kelinci Vlaams, New Zealand, White England dan lainnya. Sedangkan budidaya kelinci sebagai penghasil anakan atau bibit dan ternak hias biasanya memakai kelinci jenis angora, lio, dan rex totol.
Budidaya kelinci penghasil bulu dan bahan industri bisa memakai kelinci jenis angora. Dalam setahun, seekor kelinci jenis angora mampu menghasilkan bulu seberat 100 hingga 200 gram wool dengan 4 kali pemotongan.
Namun, budidaya jenis kelinci penghasil bulu belum ada yang membudidayakan di negara kita. So, ini bisa dijadikan peluang usaha yang berlaba tinggi.
Kelinci pada awalnya merupakan hewan liar yang sangat sulit dijinakkan. Sejak 2000 tahun silam, kelinci dijinakkan dengan tujuan keindahan (tampilan kelinci yang menggemaskan), bahan pangan dan kelinci sebagai bahan percobaan.
Hampir di setiap negara mempunyai peternakan atau budidaya kelinci karena hewan kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi.
Hal itu menyebabkan kelinci bisa hidup di seluruh dunia. Penyebaran kelinci di seluruh dunia memiliki penyebutan yang berbeda. Di Eropa, kelinci dikenal sebagai rabbit, negara Indonesia menyebutnya sebagai kelinci (di daerah Jawa disebut trewelu).
Jenis kelinci yang biasa dibudidayakan adalah American Chincilla, Angora, Bergian, Havana, Himalayan, New Zealand red, White, dan Black, Rex Amerika.
Untuk produksi daging, budidaya kelinci sangat baik memakai jenis New Zealand. Untuk produksi bulu, sebaiknya memakai jenis kelinci Angora.
Lokasi Budidaya Kelinci
Jika Anda berniat membuat usaha budidaya kelinci, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan termasuk lokasi budidaya kelinci.
Lokasi budidaya kelinci harus memenuhi syarat seperti dekat sumber air, jauh dari tempat kediaman, lokasi juga harus bebas gangguan asap, lokasi harus terbebas dari bau-bauan, suara bising dan lokasi budidaya kelinci juga harus terlindung dari predator yang akan memangsa kelinci.
Anda harus memperhatikan lokasi yang sesuai untuk budidaya kelinci, pembuatan kandang yang besar pun harus diperhitungkan. Selain itu, penyediaan bibit dan juga penyediaan pakan kelinci serta pemeliharaan kelinci.
Kandang yang baik untuk budidaya kelinci adalah kandang yang memiliki kriteria sebagai berikut :
- Mempunyai suhu ideal 21 derajat selsius.
- Memiliki sirkulasi udara yang lancar. Jangan sampai kandang kelinci pengap dan aliran udara tidak berputar.
- Kandang harus terpapar cahaya matahari (lama pencahayaan idealnya selama 12 jam).
- Kandang harus aman dari predator pemangsa kelinci.
- Kandang budidaya kelinci harus terdiri dari kandang induk (untuk induk atau kelinci dewasa/induk dan anak-anaknya, kandang jantan (untuk pejantan dengan ukuran lebih besar), dan kandang anak lepas sapih.
Dalam budidaya kelinci, Anda harus membuat kandang terpisah antara kelinci jantan dan kelinci betina. Hal ini bertujuan untuk tidak terjadinya perkawinan awal kelompok. Kandang sebaiknya berukuran 200 x 70 x 70 cm dan tinggi alas 50 sentimeter.
Ukuran kandang tersebut cukup untuk 12 ekor betina atau 10 ekor kelinci jantan. Sedangkan untuk ukuran kandang anak atau kotak beranak adalah 50 x 30 x 45 sentimeter.
Jangan lupa lengkapi kandang dengan perlengkapan tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan.
Pembibitan Budidaya Kelinci
Ketika Anda memutuskan melakukan usaha budidaya kelinci, hal selanjutnya yang harus diperhatikan setelah lokasi dibuat adalah pembibitan kelinci. Pemilihan bibit kelinci sesuai dengan budidaya kelinci yang Anda inginkan.
Jika Anda menginginkan budidaya kelinci untuk mendapatkan produksi bulu berlimpah, kelinci jenis Angora, American Chinchilla, dan Rex merupakan jenis kelinci ternak yang sesuai. Sedangkan untuk tujuan produksi daging, Anda bisa memilih jenis pembibitan kelinci Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan, dan New Zealand.
Pililah pembibitan kelinci yang bagus. Untuk budidaya tujuan daging, kelinci yang berbobot badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik harus menjadi pilihan utama. Untuk produksi bulu, pilihlah kelinci yang memiliki bulu yang baik.
Selain itu, untuk pembibitan budidaya kelinci haruslah yang mempunyai sifat kesuburan tinggi (fertilitas), tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah dan aktif bergerak serta tidak mudah nervous.
Budidaya kelinci akan berkembang dan menghasilkan produksi daging dan bulu berlimpah jika Anda menyiapkan bibit dengan sempurna.
Perawatan mesti diperhatikan untuk pembibitannya. Pemberian pakan yang cukup akan membuat bibit kelinci berkembang cepat. Selain itu, sanitasi kandang harus dijaga dan pastikan kandang terhindar dari predator pemangsa kelinci.
Pemeliharaan Budidaya Kelinci
Budidaya kelinci tidaklah terlalu sulit asal tahu pemeliharaannya. Sanitasi dan kebersihan kandang yang paling utama dalam pemeliharaan budidaya kelinci. Kandang tempat kelinci harus selalu kering agar tidak menjadi sarang penyakit.
Selain itu, kandang juga jangan sampai terlalu lembab dan basah yang akan menyebabkan kelinci terserang penyakit kulit dan pilek.
Ketika Anda melihat kelinci yang terlihat lesu, nafsu makannya menurun, suhu badannya naik dan mata terlihat sayu, itu pertanda kelinci tersebut sedang terkena penyakit.
Tindakan pertama yang harus Anda lakukan adalah memindahkan kelinci tersebut dan lakukan karantina agar tidak menyebarkan wabah atau virus penyakit pada kelinci lainnya.
Agar budidaya kelinci berjalan maksimal, pemberian pakan yang berkualitas harus diprioritaskan. Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan seperti rumput lapangan, rumput gajah, sayuran (kol, kangkung, sawi, daun kacang, daun turi, dan daun kacang panjang).
Pemberian pakan biji-bijian pun harus diberikan seperti biji jagung, kacang hijau, kacang tanah, padi, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan.
Sebagai tambahan, kelinci diberi tambahan pakan berupa konsentrat atau vitamin yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pemberian pakan kelinci dilakukan tiga kali, pagi, siang dan sore hari.
Kandang tempat budidaya kelinci harus dibersihkan setiap hari. Sisa pakan dan kotoran yang ada harus dibersihkan agar tidak menjadi timbul penyakit. Pastikan kandang budidaya kelinci terpapar sinar matahari yang cukup untuk mencegah timbulnya penyakit yang ada di dalam kandang.
Sinar matahari mampu membunuh bibit-bibit penyakit. Dengan pemeliharaan ternak dan kandang yang baik, akan dihasilkan kelinci yang bermutu tinggi dengan daging dan bulu yang berkualitas.
Keuntungan Budidaya Kelinci
Tingginya permintaan pasar akan daging kelinci membuat peluang usaha budidaya kelinci dipastikan akan sukses. Hingga saat ini, permintaan impor daging kelinci sangat tinggi.
Kelinci yang mempunyai keunggulan dalam perkembangannya yang cepat, daging yang bermutu tinggi, perawatan yang mudah, dan pemberian pakan yang relatif murah bisa jadi alternatif peluang budidaya kelinci menjadi pilihan.
Harga daging dan bulu kelinci masih sangat tinggi di pasaran. Dengan
modal yang relatif sedikit, budidaya kelinci sudah bisa dilakukan. Jika Anda menekuni budidaya kelinci ini dengan benar, pastinya keuntungan berlipat-lipat akan mampir di kantung Anda.
Demikianlah artikel tentang
lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.