Dalam sebulan, lebih dari ratusan turis mendarat di Tanjungpandan, Ibukota Belitung. Tak perlu heran lagi, karena Belitung punya perairan yang sangat indah. Pesisir berpasir putih, koleksi pulau-pulau kecil di lepas pantainya, granit-granit raksasa yang berdiri gagah di sepanjang tepi pantai, semuanya cantik! Tapi, ada satu tempat di mana kamu bisa menikmati semua keindahan Belitung dari satu titik saja.
Mata Pengawas Perairan Belitung
Belitung memiliki pulau-pulau indah yang tersebar di perairan biru jernihnya. Tak heran jika lalu-lintas di perairan cukup ramai. Untuk itu, ada satu mata yang menjaga agar perairan tetap aman, seperti the all seeing eye-nya Pulau Belitung.
Mercusuar Pulau Lengkuas, Belitung |
Mata itu adalah sebuah Mercusuar yang berdiam di Pulau Lengkuas, pulau terluar di gugusan pulau pantai utara Belitung. Meski dibangun sejak tahun 1882, namun lampu-lampunya masih berfungsi dengan baik sebagai alat navigasi di Selat Gaspar, selat di antara Pulau Bangka dan Belitung.
Mercusuar bersejarah ini dijaga dan dirawat oleh Pak Komarudin. Ia dan keluarganya tinggal di sini. Setiap tiga bulan sekali kapal pemerintah datang memberikan ransum makanan dan minuman.
Mercusuar merupakan salah satu dari sekian banyak daya tarik yang Pulau Lengkuas tawarkan. Melihat Belitung dari Mercusuar 18 lantai ini, kamu akan sadar bahwa Belitung merupakan dasar samudra yang terangkat.
Dari sini kamu bisa menemukan jajaran batu-batu granit berumur ratusan tahun, tersusun apik mengelilingi Belitung.
Batuan Granit di Pulau Belitung berasal dari batuan beku yang lahir dari magma, bersifat asam, terbentuk jauh di permukaan bumi. Dari sini lah muncul mineral fanerik berwarna cerah dengan bentuk yang besar-besar.
Dari lantai ke-18 ini, Travel lads bisa melihat cantiknya Belitung seluas 360 derajat. Di kejauhan beberapa pulau kecil bertebaran di laut biru.
Batu-batuan di Belitung terlihat bergaris sama lurus, seakan ada sebuah tali transparan yang menghubungkan dari satu pulau ke pulau lain. Sebuah pemandangan yang menakjubkan.
Setelah puas menikmati Belitung dari ketinggian, saya yakin Travel lads jadi tak sabar untuk berlarian di tepi pantai dengan bertelanjang kaki, membiarkan pasir pantai yang lembut menembus sela-sela jari kaki.
Atau langsung nyebur dan berkenalan dengan ikan-ikan cantik seperti ikan badut, kerapu atau moonfish, yang sangat mudah ditemukan di sini karena air lautnya sangat jernih.
Yang Kamu Harus Tahu Tentang Belitung
Saya punya beberapa fakta dan tips menarik yang harus kamu tahu sebelum mendarat di tanah kelahiran para Laskar Pelangi ini.
- Belitung dulu bernama Biliton dan masyarakat menyebut Belitung dengan lafal Belitong
- Waktu terbaik menikmati Belitung adalah bulan April-Agustus, sebaiknya tidak datang pada Desember, karena laut sedang tidak aman
- Hujan bisa turun sangat deras di Belitung atau biasa disebut Squall
- Makanan khas Belitung yang harus kamu icipi adalah Gangan, sejenis sup ikan dengan kuah asam pedas. Mie Atep juga enak!
- Salah satu rumah makan terbaik di Belitung adalah Rumah Makan Belitong Timpo Duluk
- Untuk menuju Pulau Lengkuas kamu harus naik perahu dari dermaga dengan tarif Rp 400.000/perahu
- Di Pulau Lengkuas air bersih ditampung dari air hujan, jadi kamu harus bijak dalam menggunakan air saat di sana
- Sebelum menuju Pulau Lengkuas, pastikan kamu membawa peralatan mandi, baju ganti dan obat-obatan pribadi
- Saat bermain air di tepi pantai Pulau Lengkuas, hati-hati menginjak Bulu Babi
- Untuk memasuki Mercusuar kamu akan dikenakan biaya kebersihan sebesar Rp 5000 dan harap lepaskan alas kakimu, ya!
Demikianlah artikel tentang Pulau Lengkuas dan Sang Mata Pengawas Perairan Belitung baca juga postingan pada kategori Tempat Wisata lainnya Tiket Wisata lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.