Surakarta, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Solo merupakan salah satu kota tertua di propinsi Jawa Tengah dengan beragam obyek wisata yang menarik sebagai tempat jalan jalan. Budaya yang masih kental, tradisi yang masih terjaga dengan baik, serta ragam wisata kulinernya akan membuat kamu betah berlama-lama di kota ini.
Kamu yang doyan sejarah dapat singgah di Keraton Kasunanan Solo atau museum Radhya Pustaka. Doyan belanja? Pasar Klewer yang besar atau berbagai pusat produksi batik di kampung batik Laweyan dapat memuaskan hasrat para pecinta batik.
Kamu senang makanan Jawa? Mulai dari tengkleng, pecel Solo, gudeg, hingga serabi Notosuman yang terkenal, Solo adalah salah satu pusat kuliner Jawa yang tidak boleh dilewatkan sebagai tempat jalan jalan.
Selain berbagai atraksi menarik di dalam kota, berbagai kawasan di seputar Solo juga sangat menarik untuk kamu jelajah. Mulai dari keindahan alam hingga peninggalan purbakala, kamu akan mendapatkan banyak pengetahuan baru setelah berkunjung ke tempat-tempat berikut ini.
Ada tempat jalan jalan apa di seputar Solo?
Situs Purbakala Sangiran
Di desa Krikilan, Kalijambe, Sragen kamu dapat jalan jalan melihat Museum Situs Purbakala Sangiran. Museum yang terletak di lereng kaki Gunung Lawu, sekitar 17 km ke arah utara Kota Solo, ini telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta merupakan World Heritage Site alias Kawasan Warisan Dunia UNESCO.
Dapat ditempuh dalam perjalanan sekitar satu jam saja, di dalam museum kamu bisa melihat bermacam-macam fosil manusia purba maupun hewan-hewan purbakala. Museum ini juga dilengkapi dengan diorama yang menggambarkan kehidupan manusia pada zaman purbakala.
Pabrik Gula Colomadu
Tidak seberapa jauh dari Solo, tepatnya di Kabupaten Karanganyar, kamu bisa jalan jalan ke sebuah Pabrik Gula bernama Colomadu. Didirikan oleh KGPAA Mangkunegara IV pada abad ke-19, pabrik ini merupakan salah satu sumber keuangan Kasunanan Solo pada masa colonial.
Sayang saat ini pabrik sudah tidak beroperasi lagi. Gedungnya yang bergaya kolonial walaupun sudah tidak terawat tetapi masih menyisakan tanda-tanda kejayaan masa lalu. Didalamnya terdapat berbagai peninggalan era revolusi industry seperti berbagai mesin berukuran raksasa hingga bis kuno yang dahulu merupakan sarana transportasi utama. Karena bukan tempat wisata umum, kamu harus meminta ijin terlebih dahulu ke kelurahan setempat untuk masuk dan mengagumi komplek yang luas ini.
Desa Selo
“selo” yang dalam bahasa Jawa berarti celah, merupakan desa wisata yang berada diantara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Terletak pada ketinggian 1.300 mdpl, desa ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk melihat matahari terbit dari balik puncak Merapi.
Dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari pusat kota Solo, dari desa ini kamu dapat merekam panorama hamparan sawah dan perkebunan, serta pemukiman penduduk yang berada di lereng gunung terlihat indah dengan latar belakang langit pagi yang mulai membiru.
Tawangmangu dan Sarangan
Seperti Puncak bagi masyarakat Jakarta, Solo mengenal Tawangmangu sebagai kawasan peristirahatan dengan udaranya yang sejuk. Berada sekitar satu jam perjalanan dari Solo, jalanan berkelok menembus hutan untuk menuju tempat ini akan memberikan sensasi tersendiri ketika jalan jalan di daerah ini.
Setibanya di Tawangmangu, kamu dapat menuju beberapa obyek wisata seperti air terjun atau sekadar makan di beberapa restoran legendaris sambil menikmati cuacanya yang adem. Kamu dapat meneruskan perjalanan ke arah perbatasan Jawa Timur untuk menuju Sarangan.
Di sini kamu bisa menikmati panorama danau yang dikelilingi berbagai vila peninggalan jaman kolonial yang sebagian besar masih berbentuk asli.
Demikianlah artikel tentang
lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.