Siapa sangka ada harta karun di ujung barat Indonesia? Walaupun tidak berukuran terlalu besar, Pulau Weh menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Pulau ini terletak sekitar 22,5 km dari Banda Aceh dan dapat ditempuh selama 2,5 jam dengan fery atau 45 menit dengan kapal cepat. Pelabuhan Balohan di Pulau Weh terhubung langsung dengan dermaga Ulhe-Lheue di Banda Aceh. Dari Balohan inilah penjelajahan Weh kamu dimulai!
Pulau Weh Tempat Diving & Snorkeling |
Melihat alam yang masih sangat terjaga di Pulau Weh, pemerintah Aceh mengusung konsep eco-tourism untuk mengembangkan pariwisata daerah. Keindahan alam bawah laut Weh membuat tempat ini didaulat sebagai secret diving spot oleh para diver mancanegara.
Yup! selain Raja Ampat yang terkenal di timur Indonesia, perairan tempat bertemunya Samudera Hindia dengan Laut Andaman ini memiliki kondisi ekosistem yang sempurna untuk berbagai spesies makhluk laut. Terdapat 3000 spesies terumbu karang yang berada di dasar perairannya.
Keceriaan taman laut Pulau Weh juga dipersembahkan oleh manta rays, whale shark, lumba-lumba, dan penyu yang berenang kesana kemari dengan bebas. Dari 18 situs selam yang dimiliki pulau ini, tidak ada satupun yang memiliki review buruk.
Tersedia banyak dive operator handal yang akan membuat diving trip kamu semakin sempurna. Pantai Gapang, Rubiah, dan Iboih adalah spot-spot yang harus kamu datangi untuk mengagumi cantiknya underwater garden Pulau Weh. Shipwreck dan gelembung udara bawah air hanyalah dua dari sekian banyak alasan untuk diving di pulau Weh!
Daya tarik Weh tidak berhenti di situs selamnya. Panorama danau-danau yang asri juga turut menghiasi area nol kilometer nusantara ini. Danau Aneuk Laot, Paya Senara, Paya Kerieng, Peutapen dan Paya Seumasi adalah danau-danau yang menjadi langganan destinasi wisata turis lokal dan internasional.
Walaupun seluruh danau tersebut memiliki pemandangan yang bagus, Danau Aneuk Laot yang terletak di tengah kota Sabang masih menjadi danau favorit wisatawan. Danau air tawar berukuran 30 hektar ini selalu memenuhi kebutuhan air penduduk setempat walaupun lokasi pulau Weh “terkepung” oleh laut. Di danau ini, kamu dapat melihat sunset view terbaik Pulau Weh dengan dilatarbelakangi pemandangan laut Sabang.
Danau Aneuk Laot |
pantai iboih pulau rubiah lokasi pantai iboih snorkeling adalah harga diving di sabang tempat snorkeling di sabang pantai iboih sabang diving sabang pulau weh dan pulau rote terletak di sumberdaya alam pulau weh pulau weh terletak di ujung pulau weh resort wisata pulau weh gambar pulau weh peta pulau weh sejarah pulau weh
Jika mengingat kembali sejarahnya, Pulau Weh memiliki catatan masa lalu yang tidak sedikit. Pada masa kolonial Belanda, pelabuhan Sabang menjadi salah satu dari pelabuhan tersibuk di Hindia Belanda. Letaknya yang berada di pintu masuk Selat Malaka membuat nama Sabang terkenal di kancah perdagangan rempah-rempah era kolonial.
Untuk mengamankan pelabuhan, Belanda kemudian membangun benteng-benteng yang sebagian masih dapat kamu lihat hingga saat ini. Selepas masa penjajahan Belanda berakhir, giliran Jepang yang meninggalkan jejak. Pada tahun 1942 Jepang menyerbu Pulau Weh dan menjadikan pantai-pantainya sebagai lokasi benteng pertahanan utama.
Wisata sejarah kamu tidak akan membosankan dengan benteng-benteng tua Belanda, prasasti, hingga gua peninggalan Jepang yang tersebar di pulau ini. Tugu nol kilometer juga harus masuk dalam itinerary kamu. Monumen yang menjadi simbol perekat nusantara ini terletak di kawasan asri Hutan Wisata Sabang. Sebagai bukti bahwa kamu pernah berdiri di titik nol kilometer Indonesia, jangan lupa meminta sertifikat kepada agen perjalanan ya!
Tidak lengkap rasanya jalan-jalan tanpa wisata kuliner. Di Pulau Weh, makanan wajib yang harus kamu cicipi adalah Mie Jalak yang berada di Jalan Perdagangan. Rasa mie jalak terasa istimewa karena mie-nya dibuat langsung oleh sang penjual.
Resep turun temurun handmade noodle yang dipadu dengan kuah bening dan taburan potongan ikan berbentuk dadu telah menjadi favorit wisatawan dan penduduk lokal sejak lama. Aroma rempah dan rasa pedas Mie Jalak dapat kamu nikmati dengan hanya mengeluarkan uang sebesar Rp. 10.000 saja.
Setelah puas menyantap Mie Jalak, aroma Kopi Gayo akan menyempurnakan Aceh culinary experience kamu. Aroma harum dan cita rasa internasional kopi arabika ini dihasilkan langsung dari perkebunan rakyat Aceh yang ramah lingkungan lho!
Selain mie dan kopi, Sabang juga punya sate gurita. Satwa ini memang bukan hewan yang langka di perairan Sabang, namun diperlukan teknik khusus dalam mengolahnya agar daging tidak terlalu kenyal. Sate gurita sangat nikmat disantap malam hari dengan nasi panas. Mau disajikan dengan bumbu kacang atau padang, the choice is yours.
Tranportasi di Pulau Weh juga tidak terlalu sulit. Walaupun sempat terhantam tsunami di tahun 2004, infrastruktur di pulau ini telah diperbaiki oleh pemerintah setempat agar sektor pariwisata tidak terganggu.
Luas pulau Weh tidak terlalu besar sehingga berpetualang di pulau ini dapat dilakukan dengan menyewa motor atau mobil. Di penghujung wisata Aceh kamu, sempatkan untuk membeli souvenir di Jalan Perdagangan, Sabang.
Di sana banyak dijual cinderamata dari batok kelapa hasil kerajinan tangan masyarakat Desa Ie Meulee-Ujung Kareung. Beragam kudapan seperti kue kara, sepet kue, dodol, dan peuajoh Aceh juga dapat dijadikan oleh-oleh untuk kamu bawa pulang.
Tunggu apa lagi? Jejakkan kaki kamu titik nol kilometer Indonesia dan bersiaplah untuk merasakan the real Aceh experience!
Demikianlah artikel tentang Pulau Weh Diving & Snorkeling baca juga postingan pada kategori Tempat Wisata lainnya Tiket Wisata lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.