Bukan iPhone, Galaxy, atau seri Redmi yang menjadi penawaran panas di musim dingin 2020 ini. Ponsel yang paling banyak dibincangkan belakangan ini adalah Xiaomi POCO M3. Seri yang berasal dari Xiaomi tersebut memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi ponsel yang laris - desain yang bagus, layar yang bagus, baterai tahan lama, speaker stereo, dan konfigurasi kamera yang baik. Semua fitur ini dibundel dengan bandrol harga yang murah.
Seri POCO sendiri sudah dikenal sebagai smartphone yang memiliki rasio harga-fitur yang mengesankan. Xiaomi POCO M3 sendiri bukanlah sebuah pengecualian. Dengan tampilan di luar kebiasaan seri POCO, M3 menggunakan plastik yang mirip dengan kulit dan elemen unik seperti kaca besar bertanda POCO pada bagian belakangnya. Bahan tersebut membuatnya lebih mudah untuk digenggam dan tidak mudah kotor.
Prediksi kami ada beberapa spesifikasi atau fitur yang dipangkas untuk mendapatkan titik harga yang sensibel, namun nampaknya Xiaomi POCO M3 tidak banyak melakukan hal tersebut. Dengan ukuran layar 1080p dan notch yang kecil.
Chipset yang canggih, tersedia semua konektifitas, speaker yang sudah berkualitas stereo dan baterai besar berkapasitas 6.000 mAh berikut pengisian fast charging membuat M3 menjadi salah satu penawaran terbaik tahun 2020.
Konfigurasi kamera belakang mungkin menjadi salah satu fitur yang diturunkan sedikit kualitasnya untuk menjaga harga yang murah. Triple kamera yang dimiliki - meski sudah didukung oleh sensor 48MP beresolusi tinggi - nampaknya kehilangan kemampuan ultrawide dan sebagai gantinya menawarkan sensor makro dan depth. Tidak ada fitur video 4K, M3 hanya menyediakan kualitas 1080p.
Terakhir, Xiaomi POCO M3 berjalan di Android 10 dengan MIUI 12 untuk POCO. Tidak banyak perbedaan dari MIUI 12 yang standar, sehingga ponsel ini diprediksi akan menerima pembaruan MIUI biasa di masa mendatang.
Kamera ultrawide dan beberapa pelindung dasar merupakan satu-satunya yang hilang dari lembar spesifikasi Xiaomi POCO M3. Namun, jika kita berbicara tentang smartphone yang terjangkau yang penuh dengan fitur dan kuat di banyak sektor.
Pasti beberapa sisi yang harus dikompensasikan. Dalam kasus ini, POCO memilih untuk memangkas konfigurasi kamera dan lapisan pelindungnya untuk mendapatkan harga yang masuk di akal.
Harga Xiaomi Poco M3
Xiaomi POCO M3 bukanlah sebuah ponsel yang sempurna. Meski demikian, smartphone ini memiliki sisi yang kuat di berbagai sektor. Desainnya yang unik, resolusi layarnya dan baterai berkapasitas besar adalah bukti bahwa M3 bukan merupakan perangkat yang remeh.
Teknologi maupun fitur yang ditawarkan olehnya pun sudah cukup beragam. Dengan bandrol harga hanya sekitar 2,5 juta rupiah, tidak heran smartphone keluaran November 2020 ini merupakan kandidat penawaran terbaik di akhir tahun.
Kelebihan dan Kekurangan Xiaomi POCO M3
Kelebihan :
- Layar yang cukup lebar, yaitu 6,53 inci dengan resolusi 1080p
- Daya tahan baterai yang luar biasa, karena ditopang oleh kapasitas baterai jumbo
- Speaker berkualitas stereo, sehingga output audionya terdengar nyaring
- Kualitas foto cukup bagus, dengan kualitas potret yang cukup masuk akal
- Antarmuka MIUI 12 sangat mudah untuk digunakan
- Dapat bekerja dengan untuk kepentingan gaming, meskipun pengaturan harus berada pada resolusi 720p dan kualitas grafis yang rendah
- Dilengkapi berbagai macam konektifitas seperti port 3,5 mm audio, microSD yang standalone, port IR dan radio FM
Kekurangan :
- Tidak ada fitur NFC, padahal fitur ini semakin penting di masa yang akan datang
- Tidak ada kamera ultrawide pada konfigurasi kamera belakangnya
- Performa kamera makro terlihat biasa-biasa saja
- Kamera selfie terlihat aneh, mungkin akibat fokus yang fix
- Performa perekaman videonya tidak terlihat spesial
Desain Xiaomi POCO M3
Xiaomi Poco M3 bukanlah versi pengulangan dari seri ponsel Xiaomi Redmi. Ia dirancang khusus oleh POCO, sehingga ia memiliki desain uniknya sendiri.
Yang lebih baik lagi adalah Xiaomi POCO M3 memiliki tampilan yang lebih tinggi pada kelas harganya. Hal ini dilakukan oleh pabriknya untuk menghindari kesan murahan pada produk-produknya. Berkat pilihan bahan dan aksen yang cerdas, POCO memang memiliki desain yang sangat baik meskipun berada di kelas entry level.
M3 tidak mencoba meniru ponsel kaca ganda seperti yang dilakukan banyak pabrik lainnya. Alih-alih, POCO berfokus untuk memanfaatkan sebaik-baiknya bodi yang serba plastik tersebut. Dan hasilnya ternyata cukup membanggakan.
Di bagian depannya, semua ruangnya digunakan untuk kepentingan layar. Bezelnya cukup kecil dengan sedikit notch waterdrop sebagai penampung kamera selfie 8MP. Jika dilihat lebih dekat lagi, bagian atas pada kamera depannya akan terlihat sangat tipis pada satu sisi. Ini merupakan tempat lubang suara yang memang didesain agar tidak terlihat secara kasat mata. Semuanya dilindungi dengan oleh pelapis Gorilla Glass 3.
Panel belakangnya terbuat dari plastik yang agak melengkung ke arah bingkai. Ia memiliki tekstur kulit imitasi yang terlihat sesuai untuk semua varian warnanya, baik itu versi hitam, kuning, maupun versi biru. Plastik inipun mudah untuk digenggam dan minim noda sidik jari.
Masih di bagian belakang, akan terlihat potongan kaca hitam yang besar, sebagai penampung konfigurasi kamera belakang, berikut logo POCO yang besar.
Terakhir, bingkai plastik tebal yang ia miliki terbuat dari lapisan matte yang juga tahan noda. Bagian yang lebih panjang memiliki tekstur yang tidak rata, namun agak lancip. Ini bukan merupakan bentuk yang ideal untuk digenggam dengan nyaman saat ia digunakan dalam posisi lanskap.
Ukuran bezel bawahnya lebih tebal dibandingkan sisi yang lainnya - hal yang cukup lumrah untuk sebuah smartphone, karena driver layarnya biasanya berada di bawah bagian tersebut.
Konfigurasi tiga kamera dan lampu kilat LED berada di bagian belakang, berbagi ruang pada sepotong kaca hitam yang menonjol. Meskipun berbentuk tonjolan, potongan kaca ini tidak akan membuat ponsel bergoyang saat disimpan pada permukaan datar.
Secara keseluruhan, Xiaomi POCO M3 merupakan ponsel yang kokoh dengan cengkeraman yang sangat baik dan desain yang sangat menawan. Ia memang tidak dilengkapi dengan pelindung air yang mumpuni, namun kita tidak bisa berharap banyak dari ponsel entry level.
Satu-satunya kekurangan dalam hal desain dari M3 ini adalah bentuk bingkainya, dimana desain yang lancip membuat pemiliknya agak sulit saat mengambil ponsel dari meja. Tetapi masalah ini bisa segera diatasi dengan memasang kasing yang sudah disertakan dalam kotak penjualannya.
Handphone Xiaomi POCO M3 mengandalkan layar LCD IPS 6,53 besar dengan waterdrop notch pada bagian atas untuk memberi ruang bagi kamera selfie. Resolusi yang ditingkatkan hingga 1080p - 2340 x 1080 piksel - menghasilkan kepadatan 395ppi. Resolusi ini tergolong sangat tinggi untuk ukuran ponsel budgeter, sehingga faktor ini memberikan M3 keunggulan tersendiri dibandingkan para pesaingnya.
Layarnya dilindungi dengan Gorilla Glass 3, namun POCO sendiri sudah menyertakan M3 dengan pelindung layar di dalam kotak penjualannya jika pemiliknya memilih untuk menggunakannya.
Xiaomi POCO M3 memiliki rasio kontras 1500:1 pada layarnya dan kecerahan maksimum 400 nits. Sedangkan untuk tingkat kehitamannya terbilang cukup dalam, yaitu pada 0,25. Layar tersebut menjadi lebih cerah saat menggunakan Sunlight Mode.
Xiaomi POCO M3 menawarkan tiga pengaturan kontras yang berbeda. Dengan Kontras otomatis, output layar tampaknya disetel untuk akurasi dalam ruang warna sRGB, dan gsmarena.com mengukur deltaE rata-rata 4,8 dan deviasi maksimum 9. Hanya pada mode ini kita dapat memilih saturasi warna (Default, Warm, Cool) dan kami mengukur deltaE 4,8 dengan preset Default ON. Memilih preset Warm akan menghilangkan rona biru yang biasa muncul pada mode Default.
Pengaturan Kontras Standar memiliki akurasi luar biasa dalam ruang warna sRGB, dan gsmarena.com mencatat deltaE rata-rata 2.0.
Performa Xiaomi POCO M3
Xiaomi POCO M3 ditenagai oleh chipset Snapdragon 662 2020 dengan proses manufaktur 11 nm. SoC menggunakan CPU octa-core yang terdiri dari 4x Kryo 260 Gold core yang memiliki clock 2,0GHz dan 4x Kryo 260 Silver core yang berjalan pada 1,8GHz. Gold Core-nya didasarkan pada desain Cortex-A73, sedangkan Silver Core-nya mengacu pada inti Cortex-A53 yang hemat energi. GPU yang tersemat dalam Snapdragon 662 ini adalah tipe Adreno 610.
SoC memiliki 4GB RAM dan penyimpanan internal 64GB UFC 2.0. Tersedia pula versi dengan RAM 4GB dan penyimpanan 128GB UFS 2.1. Kedua model ini sudah menawarkan ekspansi microSD jika diperlukan.
Performa prosesor multi-core-nya setara dengan smartphone kelas budgeter lainnya, sehingga tidak ada yang istimewa disitu. Sayangnya, performa CPU single-core-nya terbilang cukup lamban. Ini dapat dirasakan saat menggunakan OS Android untuk tugas-tugas biasa seperti menggeser layar utama atau beralih antar aplikasi - terlihat ada keterlambatan yang kentara disitu.
Resolusi layar tinggi memang terdengar seperti fitur mewah pada kelasnya, tetapi fitur inipun berdampak negatif pada performa gaming-nya. Faktanya, jika pemiliknya tidak dapat menurunkan resolusi game hingga 720p, tidak mungkin ia akan mendapatkan pengalaman yang mulus. Bisa saja ponsel ini digunakan untuk aktifitas gaming, namun pemiliknya perlu melakukan sedikit pengaturan agar game bisa berjalan dengan mulus.
Xiaomi POCO M3 memang bukanlah ponsel tercepat. Namun demikian, iapun bukanlah yang paling buruk untuk tugas game, asalkan pemiliknya bisa menyesuaikan pengaturan grafisnya sebagai kompensasi performa yang lebih cepat.
Kabar baiknya adalah, meskipun ponsel ini memiliki performa yang tidak terlalu cepat, namun ia tidak akan cepat panas saat digunakan untuk pekerjaan yang menuntut. Kinerjanya pun secara keseluruhan selalu stabil. Ini memang bukan merupakan pengalaman mulus bagi ponsel kelas menengah, namun Xiaomi POCO M3 memang bukan tergolong ponsel kelas menengah, bukan?
Kamera Xiaomi POCO M3
Xiaomi POCO M3 memiliki tiga kamera di bagian belakangnya. Ada kamera utama 48MP disertai dengan sensor makro 2MP dan sensor depth 2MP. Lampu kilat LED tunggal pun sudah terpasang.
Xiaomi POCO M3 mengemas kamera utama dengan sensor 48MP Quad-Bayer dengan lensa f/1.8, 0,8 nm piksel dan PDAF. Tersedia pula Mode Malam pada kamera ini untuk kondisi yang minim cahaya.
Kamera makro-nya adalah 2MP dengan apertur f/2.4, 1,75 nm piksel, namun sayangnya tidak dilengkapi dengan fokus otomatis. Konfigurasi terakhir adalah sensor kedalaman 2MP.
Untuk selfie, Xiaomi POCO M3 mengandalkan kamera berkualitas 8MP di belakang lensa f/2.1. Fokus sensor ini sudah fix, sehingga pemiliknya lah yang harus menyesuaikan dengan jarak fokus kamera selfie ini.
Ada pula mode Pro untuk kamera utamanya. Gambar manual 48MP juga merupakan pilihan yang bisa diambil oleh pemiliknya. Ia dapat menggunakan kecepatan shutter hingga 30-an dan ISO hingga 4000.
Xiaomi POCO M3 memiliki fitur kamera selfie 8MP dengan lensa f/2.1 dengan fokus yang tetap. Detail pada foto biasa-biasa saja, sedangkan kontras dan warnanya oke. Gambar masih mengandung noise yang kentara dan rentang dinamis hanya mencetak nilai rata-rata. Terkadang saat memotret di dalam ruangan, kamera kesulitan dengan tingkat eksposur, sehingga pemiliknya mungkin hanya akan mendapatkan wajah hantu.
Mode potret juga tersedia untuk selfie dan sama kompetennya dengan kamera fokus tetap tunggal. Xiaomi POCO M3 merekam video hingga 1080@30fps dengan lensa utamanya. Tidak ada mode 4K, pemotretan 60fps juga tidak tersedia pada ponsel ini.
Bitrate video adalah 20Mbps, sedangkan audio direkam dalam stereo pada bitrate 96Kbps yang agak rendah. Tidak ada dukungan stabilisasi elektronik pada Xiaomi POCO M3. Rekaman dari kamera utama rata-rata dalam hal detail gambar dan memiliki rentang dinamis cukup rendah. Meski demikian, kontrasnya sudah lumayan bagus, begitu pula dengan kualitas warnanya.
Baterai Xiaomi POCO M3
Xiaomi POCO M3 dipasangi baterai berkapasitas 6.000 mAh yang sangat besar. Ponsel ini mendukung pengisian cepat 18W, dan ini merupakan hal yang positif, mengingat kapasitas sebesar ini akan memerlukan waktu yang lama dalam mengisi dayanya jika menggunakan adaptor biasa.
Xiaomi POCO M3 mencetak hasil yang sangat bagus dalam hal pengujian baterai oleh gsmarena.com, dengan peringkat daya tahan 154 jam. Ia melakukan pekerjaan yang sangat baik pada semua skenario pengujian - pemutaran video, panggilan, penelusuran web, dan menunjukkan kinerja siaga yang tahan lama.
Xiaomi POCO M3 tidak hanya memiliki baterai 6.000 mAh yang besar, tetapi juga dilengkapi dengan pengisi daya fast charging 22,5W yang cepat. Sayangnya, pengisi daya tersebut tergolong overqualified, mengingat M3 hanya mendukung pengisian hingga 18W.
Dengan menggunakan pengisi daya ini, pemiliknya dapat mengisi ulang 25% baterai dalam waktu 30 menit, 46% dalam satu jam, sedangkan pengisian penuh membutuhkan waktu sekitar 3 jam.
Demikianlah artikel tentang
lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.