Sebagian besar dari Anda mungkin tidak asing dengan kayu dolken gelam, atau galam. Kayu ini lebih banyak ditemukan di daerah rawa seperti Kalimantan. Lantas, apa keunggulan utama kayu dolken gelam?
Kayu dolken gelam, atau lebih sering disebut galam, sebelumnya dianggap sampah oleh masyarakat. Masalah ini karena pohon galam bisa tumbuh mandiri di lahan masyarakat tanpa perlu ditanam.
Namun kini memiliki nilai ekonomis, bahkan karena ternyata ada ketahanan yang stabil seperti pondasi untuk hidup di rawa.
Fakta Kayu Dolken Gelam
Spesifikasi Kayu Dolken Gelam
Tinggi pohon ini 10-20 meter. Kulit kayunya berlapis-lapis, putih keabu-abuan dengan kulit datar yang mengelupas tidak teratur.
Batang pohon gelam tidak terlalu besar, dengan cabang yang menggantung. Untuk sementara daunnya daun tunggal, agak tebal seperti kulit, bertangkai pendek, dan letaknya berselang-seling. Saat Anda mencoba memeras atau menumbuk daunnya, baunya akan seperti minyak kayu putih.
Keunggulan Pohon Dolken Gelam
Galam memiliki segudang manfaat di bidang pembangunan. Kulit kayunya sangat berharga untuk industri perkapalan, sedangkan kayunya sering dipakai pada perumahan, perahu, pagar, atau tiang sementara.
Daya tahan kayu ini berasal dari serat yang kompleks dan kandungan selulosanya, yang membuatnya sangat baik untuk pembangunan konstruksi baru. Tak hanya itu, kayunya relatif lurus, dengan sedikit cabang atau ranting.
Pentingnya Kayu Dolken Gelam
1. Penyangga Bangunan
Bagi anda yang baru mengenal jenis kayu dolken, maka wajib mengetahui kegunaannya. Kayu ini dapat digunakan untuk menopang bangunan di atas tanah gambut atau rawa.
Khusus untuk konstruksi yang sedang direnovasi atau sedang dibangun. Hal ini dapat menggantikan posisi besi sebagai pondasi, karena besi hanya akan berkarat jika direndam dalam air dalam waktu yang lama.
Strukturnya kokoh, akibatnya selalu aus dalam pembuatan pagar maupun tiang untuk beberapa saat pada bangunan.
2. Material Cerukcuk atau Steger
Kayu dolken yang memiliki penampang kecil digunakan sebagai konstruksi beton atau steger. Di sisi lain, kayu yang memiliki diameter lebih besar umumnya digunakan untuk ceruk.
Ceruk ini digunakan dalam proses membangun jembatan serta dalam karier sungai. Saat menggunakan kayu dolken sebagai ceruk, Anda tidak boleh sembarangan. Perhatikan baik-baik ketepatan kayu dolken yang serupa dengan standar.
3. Kayu Penahan Longsor
Kayu dolken juga dapat digunakan untuk menahan longsor. Masalah ini disebabkan oleh struktur galam yang kuat dan tahan terhadap berbagai cuaca dan tekanan.
Tidak hanya digunakan dalam konstruksi, galam juga digunakan sebagai bahan perahu, dan arang aktif.
Permintaan kayu dolken gelam yang semakin meningkat, menyebabkan kayu yang dianggap terancam punah oleh limbah tersebut. Warga berbondong-bondong membabat galam yang tumbuh di lahan mereka untuk dijual.
Ironisnya, setelah galam menjadi lebih bernilai, bukan berarti orang akan mengetahui trik-trik mengolahnya. Mereka hanya memotong dan menjual, tanpa berusaha menanam kembali kayu galam.
Hal ini tentu mengkhawatirkan, karena galam dengan bobot yang bagus semakin lama semakin berkurang. Padahal, menanam kembali kayu ini tidaklah sulit. Karena gelam bisa tumbuh begitu saja meski di tanah tandus atau basah.
Daftar Harga Kayu Dolken Gelam
Demikianlah artikel tentang Harga Kayu Dolken Gelam baca juga postingan pada kategori Kayu lainnya, semoga bermanfaat buat Anda. Silahkan share barang kali orang terdekat Anda juga membutuhkan informasi ini.